Kehidupan di Mars
Kita sama mengetahui, bahwa para ahli sekarang ini sedang sibuk melakukan berbagai macam percobaan untuk menjajagi apakah ada kehidupan di planet lain dalam kawasan alam semesta kita ini. Tentu saja lebih mudah untuk melakukan peneilitian dalam lingkungan tata surya kita untuk menjajagi adanya tanda-tanda kehidupan itu daripada melakukan penyelidikan di angkasa luar. Tetapi salah satu tempat yang diduga keras oleh para sarjana ada memiliki semacam bentuk kehidupan ialah planet Mars.
Mengapa mereka justru memilih Mars? Karena Mars itu dianggap semacam bumi kembar dengan bumi kita ini. la adalah planet yang berikutnya di balik bumi kita jika di tinjau dari letak jaraknya terhadap matahari. Mars memiliki garis tengah separoh dari bumi kita, dan berputar sekeliling matahar! dalam jangka waktu dua tahun. Namun ukuran hari di Mars berlangsung hampir sama panjangnya dengan panjangnya hari di bumi kita ini.
Dalam menanggapi planet Mars itu para ahli astronomi telah memperhatikan hal-hal tertentu, yang merupakan gejala adanya kemungkinan kehidupan di planet itu. Pertama sekali planet Mars itu mernpunyai musim-musim semacam yang terdapat di bumi kita ini. Pada hakekatnya bila musim-musim itu berubah di planet Mars, maka nampak pula terjadi perubahan pada permukaan planetnya. Daerah-daerah yang gelap menjadi semakin kelam pada musim semi dan musim panas, sedangkan warna itu beralih dari hijau kebiru-biruan menjadi kiming. Apakah ini bukan gejala adanya tumbuh-tumbuhan?
Para ahli astronomi juga berkeyakinan, bahwa ada terdapat sekurang-kurangnya sejumlah kecil uap air dalam atmosfir di Mars. Dan hal ini besar sekali kemungkinannya untuk menunjang faktor kehidupan di Mars. Juga pada tahun 1887 seorany ahli astronomi dari Italia bernama Giovanni Schiaparelli melaporkan telah melihat jalur-jalur hitam pada permukaan planet Mars yang mirip dengan terusan air. Kemungkinan besar jalur-jalur tersebut adalah saluran air yang dibangun oleh mahluk-mahluk Mars untuk mengalirkan air dari pusat planet itu ke daerah padang pasir yang kering, demikianlah dugaan para ahli.
Pada tahun 1976 dua buah pesawat antariksa Amerika Serikat yang diberi nama Viking telah berhasil mendarat di atas permukaan Mars untuk melakukan penyelidikan. Alat-alat itu melangsungkan penelitian sekeliling tanah di Mars untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda kehidupan di sana. Kemudian alat-alat itu mengirim kembali berita hasil pemeriksaan itu ke bumi. Dari hasil penelitian ini terdapat petunjuk adanya benih kehidupan tertentu di da lam tanah Mars itu, sekalipun jenis tanah di sana itu ganjil dan sangat berbeda sekali dengan jenis tanah yang terdapat di bumi kita ini. Jadi, kalau memang betul ada kehidupan di planet Mars itu, maka bentuknya masih sangat bersahaja sekali
No comments:
Post a Comment